Makalah Model Sistem Umum Perusahaan dan Pendekatan Sistem
TUGAS
MANAJEMEN DAN SIM 1
MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN DAN
PENDEKATAN SISTEM
2KA23
Kelompok 3 :
Ade Raihan Fadlurrahman 10117095
Geraldo Patrick 12117510
Muhammad Luthfi Arfandi 14117114
Raden Nursuwondo Aji P 14117827
Dosen : EGA
TASSHA PERWIRA
SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami telah menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Tujuan utama penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok ke-3 pada mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen, yaitu pembuatan makalah mengenai:
“MODEL
SISTEM UMUM PERUSAHAAN dan PENDEKATAN SISTEM DALAM MEMECAHKAN MASALAH DAN
MEMBUAT KEPUTUSAN”
Meskipun
penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan, penulis menyadari bahwalaporan
ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun makalah ini,
penulis harapkan guna perbaikan makalah yang selanjutnya.
Akhir kata, penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para pembacanya.
Bekasi,
09 Oktober 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..….. i
DAFTAR ISI…...………………………………………………………………………….……..
ii
BAB
I PENDAHULUAN………………………………………………………………….……………..1
1. Latar
belakang……………………………………………………………..…...………….1
2. Tujuan……………………………………………………………………..…...………….2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………..………………….
2
1.
MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN……………………………….…...…...…… 2
1.1 Pengertian
model……………..…………………..…………………..………..…. 2
1.2 Konsep dasar pemecah
masalah dan pembuatan keputusan……………...………. 3
1.3 Penggunaan
model……………..…………………..…………………..…………. 4
2. PENDEKATAN
SISTEM……………..…………………..…………………..……….… 9
2.1 Pemahaman dasar
pemecahan masalah dan pembuatan keputusan…………….... 9
2.2 Tahapan pemecah
masalah dengan menggunakan pendekatan sistem………….. 11
2.3 Faktor manusia yang
mempengaruhi pemecah masalah……………..………….. 11
BAB
III PENUTUPAN……………..…………………..…………………..………………….. 13
3.1
Kesimpulan……………..…………………..…………………..……………….. 13
DAFTAR
PUSTAKA……………..…………………..…………………..……………………. 14
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Sistem adalah satu kesatuan komponen
yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk
mencapai seperangkat tujuan.Sistem informasi adalah kombinasi dari people,
hardware, software, jaringan komunikasi,sumber-sumber data, prosedur dan
kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi,
menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi.Orang
bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain
dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur
pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang
disimpan (sumber daya data).Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi, sistem informasi memberikan peran yang sangat penting dalam dunia
bisnis sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang
ia gunakan sebagai kunci strategi bisnis.
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah
yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah
perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya,
sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah
perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu
perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam
mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya
akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping
itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data).
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain
sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).Menyiapkan
langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan
dalam mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan
transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya
sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas
perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan
pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti
suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas
pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen
melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan
data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer
untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan
2. Tujuan
Tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk mengetahui peranan sistem informasi manajemen dalam
sebuah perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Model Sistem Umum Perusahaan
1.1 Pengertian model
- Model Fisik
Adalah penggambaran / bentuk-bentuk entitas dalam bentuk tiga dimesi. Model fisik berukuran lebih kecil dari aslinya dan biasanya yang digunakan dalam dunia bisnis berupa prototype model baru, Cth: Maket Pusat Pembelanjaan & Protoype mobil baru
- Model Naratif
Adalah penggambaran entitas secara lisan atau tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah model naratif, sehingga model model naratif merupakan model yang paling popular, Cth: Cerita & Narasi.
- Model Grafik
Adalah model yang mewakili entitasnya dengan menggunakan garis, symbol dan bentuk dengan sedikit penjelasan naratif, Cth: Bagan arus (flowchart) dan diagram arus data (data flow diagram – DFD)
- Model matematika
BEP
= TFC / P – C
BEP : Break Event Point,
TFC : Total Fixed Cost, P : Price, C : Cos
1.2 Konsep dasar model sistem umum
perusahaan
- Relevansi
- Akurasi
- Ketepatan waktu
- Kelengkapan
Manajer harus mampu memperoleh informasi yang menyajikan gambaran lengkap dari suatu permasalahan atau penyelesaian. Namun, rancangan sistem seharusnya tidak menenggelamkan manajer dalam lautan informasi. Istilah kelebihan informasi (information overload) mengakui adanya bahaya dari informasi yang terlalu banyak. Manajer harus mampu menentukan jumlah rincian yang diperlukan.
1.3 Penggunaan Model
Sistem Umum
A. Sistem fisik
Sistem
fisik merupakan system yang terbuka yang berhubungan dengan lingkunganya,
sering diibaratkan perusahaan mengubah sumberdaya (input) menjadi produk
(output) sistem fisik dibedahkan menjadi 4, yaitu:
- Arus Materia
- Arus Personil
Input personil
berasal dari beberapa tempat dlm lingkungan. Perusahaan mendapat personel dari beberapa sumber untuk
memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam. Input personel biasanya diproses oleh
bagian personalia kemudian ditempatkan dalam berbagai area fungsi. Dalam area
tsb personil mengalami proses transformasi baik secara langsung maupun tidak
langsung. Beberapa diantaranya mungkin akan meninggalkan perusahaan setelah
bergabung sebentar dan yang lain bias bertahan sampai berpuluh tahun. Bagian
personalia juga memproses penghentian karyawan.
Arus sumber fisik yang paling sederhana. Diperoleh dari pemasok yg menjalankan manufaktur dan mendistribusinya. Mesin biasanya berada dlm jangka waktu panjang. Dalambeberapa hal mesin bisa menjadi kuno atau tidak dapat digunakan lagi. Dalam kasus lain bisaditukar dengan model baru atau dijual pada perusahaan yang masih menggunakan.
Uang utamanya diperoleh dari pemilik yang menanamkan modal investasinya dan dari pelanggan yang memberi pendapatan dari penjualan perusahaan. Sumber lain lembaga keuangan yang memberi pinjaman dan suku bunga pada investasi dan dari pemerintah yang memberi pinjaman uang dan dana bantuan. Tanggung jawab pengontrolan uang berada pada bagian akunting. Bagian penerimaan mengumpulkan uang yang dimiliki perusahaan
B. Sistem konseptual
Sistem konseptual adalah sebagian sistem terbuka yang dapat mengendalikan operasinya sendiri. Pengendalian dicapai dengan menggunakan lingkaran yang terdapat di dalam sistem. Lingkaran tersebut dinamakan lingkaran umpan balik, lingkaran ini menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian dan sebaliknya.
Mekanisme pengendalian adalah sejenis alat yang menggunakan sinyal umpan balik untuk mengevaluasi kinerja sistem dan menentukan apakah perlu dilakukan tindakan perbaikan.
Sistem lingkaran (simpul) tersebut dibedakan menjadi 2 jenis yakni:
- Arus Mesin
Arus sumber fisik yang paling sederhana. Diperoleh dari pemasok yg menjalankan manufaktur dan mendistribusinya. Mesin biasanya berada dlm jangka waktu panjang. Dalambeberapa hal mesin bisa menjadi kuno atau tidak dapat digunakan lagi. Dalam kasus lain bisaditukar dengan model baru atau dijual pada perusahaan yang masih menggunakan.
- Arus Uang
Uang utamanya diperoleh dari pemilik yang menanamkan modal investasinya dan dari pelanggan yang memberi pendapatan dari penjualan perusahaan. Sumber lain lembaga keuangan yang memberi pinjaman dan suku bunga pada investasi dan dari pemerintah yang memberi pinjaman uang dan dana bantuan. Tanggung jawab pengontrolan uang berada pada bagian akunting. Bagian penerimaan mengumpulkan uang yang dimiliki perusahaan
B. Sistem konseptual
Sistem konseptual adalah sebagian sistem terbuka yang dapat mengendalikan operasinya sendiri. Pengendalian dicapai dengan menggunakan lingkaran yang terdapat di dalam sistem. Lingkaran tersebut dinamakan lingkaran umpan balik, lingkaran ini menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian dan sebaliknya.
Mekanisme pengendalian adalah sejenis alat yang menggunakan sinyal umpan balik untuk mengevaluasi kinerja sistem dan menentukan apakah perlu dilakukan tindakan perbaikan.
Sistem lingkaran (simpul) tersebut dibedakan menjadi 2 jenis yakni:
1. Sistem lingkaran (simpul) terbuka
Sistem yang mempuyai simpul feedback dan mekasnis kontrol
2. Sistem lingkaran (simpul) tertutup
Sistem yang tidak mempunyai simpul feedback dan mekanisme kontrol
- Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya telah jelas mengenai bentuk model sistem umum, yang dapat diterapkan pada jenis-jenis organisasi yang ada pada saat ini, walaupun perlu adanya beberapa modifikasi. Misalnya penggunaan model sistem umum pada organisasi yang menghasilkan produk dan jasa.
1. Pasar Swalayan
Semua sumber daya fisik mengalir melalui sistem fisik sebuah pasar swalayan. Arus utama adalah material, yaitu bahan makanan dan barang-barang lain yang dijual. Arus personil terdiri dari manajer toko, kasir, pegawai gudang, dan orang-orang lain yang dipekerjakan untuk suatu jangka waktu dan akhirnya berhenti. Sejumlah kecil mesin digunakan, yaitu alat pembaca bar code di kasir. Terdapat pula mesin-mesin di belakang layar seperti komputer, kalkulator dan telepon. Alat lainnya mencakup lemari pendingin, kotak peraga, dan rak-rak untuk menempatkan barang dagangan yang akan dijual. Arus uang ke pasar swalayan disediakan oleh para pelanggan, dan arus keluar terutama berbentuk pembayaran kepada para pemasok, pegawai dan pemilik. Proses transformasi meliputi membuka karton dan mengatur barang dagangan di rak. Dengan perkataan lain adalah semua kegiatan yang membuat berbagai produk siap untuk dijual secara mudah dan menarik. Elemen manajemen dalam sistem konseptual terdiri dari manajer toko dan para asisten manajer. Pengolah informasi adalah komputer toko tersebut, yang mengendalikan alat pembaca bar code dan menyediakan harga-harga untuk berbagai barang. Komputer juga mengirim data ke kantor pusat yang menyebutkan barang-barang yang akan dipesan, menyediakan statistik penjualan, dan sebagainya. Standar kinerja paar swalayan ditetapkan bersama oleh kantor pusat dan manajemen toko. Standar dalam bentuk kuota penjualan dan anggaran operasi memberi para manajer panduan mengenai tingkat kinerja yang harus dicapai. Manajer menggunakan pengamatan dan pengolah informasi untuk memantau kinerja aktual dan membandingkannya dengan standar. Manajer menerima sejumlah laporan yang menunjukkan barang mana yang laku, dan yang tidak. Manajer menanggapi laporan tersebut dengan mengambil tindakan seperti menyesuaikan jumlah pesanan, mengatur ulang rak, mengadakan obral, serta menambah papan tanda dan rak promosi. Laporan tersebut juga dapat menunjukkan jam dan hari dimana penjualan sangat tinggi dan sangat rendah. Informasi tersebut berguna untuk mempekerjakan dan menjadualkan para pegawai agar dapat memberikan pelayanan yang memadai bagi pelanggan. Manajer pasar swalayan menggunakan informasi dari pengolah informasi, ditambah standar-standar yang ada, sebagai dasar untuk membuat sejumlah perubahan dalam sistem fisik sehingga pasar swalayan dapat terus bekerja menuju tujuannya.
2. Kantor pengacara
2. Pendekatan Sistem
2.1 Pemahaman dasar pemecahan masalah dan pembuatan keputusan
- Masalah adalah suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar biasa.
- Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya.
- Pentingnya pemecahan masalah bukan didasrkan pada jnumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya.
- Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan.
- Pengambilan keputusan adil tidakan memilih strategi atu aksi yang manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut.
- Salah satu kunci pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan.
- Setelah berbagai alternatif didentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk mengevaluasi tiap alternatif.
- Kendala intern dapat berupa Sumber Daya yang terbatas, seperti kurangnya bahan baku, modal kerja, SDM yang kurang memenuhi syarat, dll.
- Kendala lingkungan dapat berupa tekanan dari berbagai elemen lingkungan, seperti pemerintah atau pesaing untuk bertindak menurut cara tertentu.
- Masalah terstruktur terdiri elemen-elemen dan hubungan-hubungan antar elemen yang semuanya dipahami oleh pemecah masalah.
- Masalah tak terstruktur berisikan elemen-elemen atau hubungan-hubungan antar elemen yang tidak dipahami oleh pemecah masalah.
- Masalah semi-terstruktur adalah masalah yang berisi sebagian elemen-elemen atau hubungan yang dimengerti oleh pemecah masalah.
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey yang mengidentifikasi 3 seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan masalah suatu kontroversi secara memadai yaitu:
- Mengenali kontroversi
- Menimbang klaim alternatif
- Membentuk penilaian
2.2 Tahapan pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan sistem
CBIS dapat digunakan sebagai sistem dukungan (support system) saat menerapkan pendakatan sistem.
- Usaha persiapan
a) Memandang perusahaan sebagai suatu sistem
b) Mengenal sistem lingkungan
c) Mengidentifikasikan sub sistem- sub sistem perusahaan
2. Usaha definisi
Usaha definisi mencakup pertama-tama menyadari bahwa suatu masalah ada atau akan ada (identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya untuk mencari solusi (pemahaman masalah)
a) Bergerak dari tingkat sistem ke sub sistem
b) Menganalisis bagian sistem dalam suatu urutan tertentu
3. Usaha pemecahan
Usaha pemecahan meliputi pertimbangkan berbagai alternatif yang layak (feasible), pemilihan alternatif terbaik, dan penerapannya.
2.3 Faktor manusia yang mempengaruhi pemecahan masalah
Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka mempengaruhi bagaimana mereka terlibat dalam merasakan masalah, mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi. Merasakan masalah (Problem solving styles) Manajer dapat dibagi dalam 3 kategori dasar dalam hal gaya merasakan masalah mereka, yaitu bagaimana mereka menghadapi masalah.
Manajer dapat menunjukkan salah satu dari 2 gaya mengumpulkan informasi atau sikap terhadap total volume informasi yang tersedia:
Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional,menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida, dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen. Sehingga bangunan piramida tersebut dapat menjadi pondasi bagi perusahaan untuk meningkatkan sistem manajemen dalam perusaan tersebut.
- Penghindar masalah (Problem ovoider), manajer mengambil sikap positif dan menganggap semua baik-baik saja. Ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi atau mengindarinya sepanjang perencanaan.
- Pemecah masalah (Problem solver), manajer ini tidak mencari masalah juga tidak menghalanginya. Jika timbul suatu masalah, masalah tersebutd dipecahkan.
- Pencari masalah (Problem seeker), manajer ini menikmati pemacahan masalah dan mencarinya.
Manajer dapat menunjukkan salah satu dari 2 gaya mengumpulkan informasi atau sikap terhadap total volume informasi yang tersedia:
- Gaya teratur (Perceptive style), manajer jenis ini mengikuti management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
- Gaya menerima (Receptive style), manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang lain dalam organisasi.
Menggunakan informasi
Manajer juga cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan informasi (Information using style):
- Gaya sistematis (systematic style), Manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan..
- Gaya intuitif (intuitive style), Manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi. Manajer terlibat dalam pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan yang efektif dan efisien. Sistem Konseptual adalah sistem pemecahan masalah yang terdiri dari manajer, informasi dan standar. 2 elemen lain masuk dalam proses perubahan masalah menjadi solusi (solusi alternatif dan kendala).
BAB III
3.1 KESIMPULAN
Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional,menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida, dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen. Sehingga bangunan piramida tersebut dapat menjadi pondasi bagi perusahaan untuk meningkatkan sistem manajemen dalam perusaan tersebut.
Daftar Pustaka
Komentar
Posting Komentar